Shopping cart

Subtotal: $4398.00

View cart Checkout

Glycine

Genus

Glycine

Glycine adalah genus tumbuhan dalam keluarga Fabaceae, yang terkenal terutama karena spesies Glycine max, atau kedelai, yang merupakan tanaman kacang-kacangan penting secara ekonomi di seluruh dunia. Genus ini mencakup berbagai spesies, baik yang liar maupun yang dibudidayakan, dan tersebar di berbagai wilayah dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis.

Klasifikasi dan Nama

Ciri-ciri Morfologi

  • Batang dan Pertumbuhan: Tanaman dalam genus Glycine biasanya memiliki habitus herba atau semak. Batangnya bisa merambat atau tegak, dengan banyak cabang yang tumbuh dari pangkalnya.
  • Daun: Daun Glycine adalah majemuk trifoliat, dengan tiga helai daun per tangkai. Daun biasanya berbentuk oval atau lonjong, dengan tepi yang halus atau sedikit bergigi.
  • Bunga: Bunganya kecil, berwarna putih atau ungu, dan biasanya tersusun dalam kelompok yang dikenal sebagai raceme. Bunga Glycine memiliki struktur khas dari tanaman keluarga kacang-kacangan, dengan kelopak berbentuk seperti sayap dan perahu.
  • Buah: Buah Glycine adalah polong berukuran sedang yang mengandung beberapa biji. Polong ini berbentuk lonjong dan dapat berbulu atau halus, tergantung pada spesiesnya.

Habitat

  • Distribusi Geografis: Genus Glycine tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, terutama di Asia, Australia, dan Afrika. Spesies Glycine max (kedelai) dibudidayakan secara global, terutama di Amerika Serikat, Brasil, Argentina, dan Asia Timur.
  • Jenis Habitat: Glycine tumbuh di berbagai habitat, dari padang rumput, hutan terbuka, hingga lahan pertanian. Tanaman ini umumnya memerlukan iklim hangat hingga sedang, dan dapat tumbuh di tanah yang bervariasi, meskipun lebih menyukai tanah yang subur dan drainase baik.

Jenis-jenis dalam Glycine

Genus Glycine terdiri dari beberapa spesies, baik yang liar maupun yang dibudidayakan. Berikut beberapa spesies yang termasuk dalam genus ini:

  • Glycine max: Ini adalah spesies yang paling terkenal dan penting secara ekonomi, yaitu kedelai. Kedelai adalah sumber utama protein dan minyak nabati, serta bahan dasar untuk berbagai produk seperti tahu, tempe, dan susu kedelai.
  • Glycine soja: Spesies liar yang dianggap sebagai nenek moyang dari Glycine max. Glycine soja tumbuh liar di Asia Timur dan memiliki sifat genetik yang sering digunakan dalam pemuliaan tanaman kedelai untuk meningkatkan ketahanan terhadap penyakit dan stres lingkungan.
  • Glycine clandestina: Spesies liar yang berasal dari Australia, yang memiliki habitus merambat dengan bunga kecil berwarna ungu. Spesies ini memiliki nilai ekologis sebagai tanaman penutup tanah dan berperan dalam memperbaiki nitrogen di tanah.
  • Glycine tomentella: Spesies liar lainnya yang tersebar di Australia dan beberapa bagian Asia Tenggara. Glycine tomentella sering dipelajari untuk ketahanannya terhadap hama dan penyakit, serta potensi penggunaan dalam pemuliaan tanaman kedelai.

•••

Genus Glycine mencakup berbagai spesies yang memiliki nilai ekonomi dan ekologis. Glycine max, atau kedelai, adalah yang paling terkenal dan banyak dibudidayakan karena pentingnya sebagai sumber protein nabati dan minyak. Spesies dalam genus ini biasanya memiliki daun trifoliat, bunga kecil berwarna putih atau ungu, dan buah berupa polong yang mengandung biji. Glycine dapat ditemukan di berbagai habitat, dari padang rumput hingga lahan pertanian, dan tersebar luas di daerah tropis dan subtropis.


Advertisement
Placeholder
GNNet Articles